Rayakan Kelulusan dengan Menanam Mangrove & Terumbu Karang

Menanam mangrove di Kondang Merak (Foto: Hari/Okezone)
SEBAGIAN besar pelajar di Indonesia bisa dipastikan mengunjungi tempat-tempat wisata untuk merayakan lulusan atau berlibur. Sebagian sekadar berpelesir dan mencari kesenangan, tapi tidak bagi belasan siswa-siswi MTsN 1 Malang, Kota Malang, Jawa Timur.

Sambil berlibur di Pantai Kondang Merak, mereka juga menyempatkan menanam Mangrove dan belajar menanam terumbu karang pada rabu 19 Juni 2012 di taman laut Kondang Merak, Malang, Jawa Timur. Pantai Kondang Merak berada di Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, tepatnya berada di sebalah barat Pantai Balekambang.

Ada surga tersembunyi di pantai ini. Selain taman laut dihiasi aneka jenis terumbu karang dan ikan, juga ada aktivitas konservasi yang digarap Sahabat Alam (Salam) yang digawangi Andik Syaifudin dan nelayan setempat.

Belasan siswa-siswi MtsN 1 Malang ini belajar dan berkontribusi langsung terhadap upaya Andik melakukan konservasi mangrove dan terumbu karang di kawasan pesisir Pantai Kondang Merak. Mereka tampak antusias mendengar penjelasan Andik mengenai manfaat mangrove dan terumbu karang bagi ekosistem di pesisir.

Awalnya, belasan pelajar yang baru lulus dari MTsN 1 Malang ini diajak menanam langsung di Kondang atau sungai yang tidak bisa tembus ke laut. Mereka membawa bibit yang telah disiapkan oleh Andik untuk ditanam secara langsung. Meski mencebur ke sungai yang berbatasan langsung dengan laut, mereka tampak senang dan tak menghiraukan pakaiannya basah.

Satu per satu mangrove ditanam atas instruksi Andik di tepi Kondang atau pesisir Pantai Kondang Merak. Usai menanam, mereka menuju tempat pembuatan media penanam terumbu karang yang berada di pinggir kampung para nelayan. Di sini, mereka mendapat penjelasan cara membuat media untuk menanam terumbu karang.

Dengan serius mereka mendengar penjelasan Andik. Tak hanya mendengar, beberapa siswa juga turut mempraktekkan pembuatan media terumbu karang yang dibuat dari bahan semen, styrofoam, dan dicampur pasir. Setelah itu, mereka juga diajak menanam terumbu karang di taman laut yang telah disediakan.

“Kita berharap makin banyak generasi muda yang turut melestarikan terumbu karang dan ekosistem di Kondang Merak,” ujar Andik, akhir pekan ini.

Tak terasa waktu hampir sore hari, siswa-siswi MTsN 1 Malang ini tak lupa bermain air laut sepuasnya di kawasan Kondang Merak untuk merayakan kelulusan mereka. Salah satu siswa berjanji akan kembali ke sini lagi dengan mengajak teman-teman SMA nya nanti guna turut menanam terumbu karang dan mangrove di kawasan pesisir selatan terutama Kondang Merak.

Mereka juga memperoleh pengetahun mengenai manfaat terumbu karang bagi ekosistem di laut seperti ikan. Pasalnya, lebih dari 70 persen ikan di laut hidup di balik terumbu karang. Jika terumbu karang rusak, maka tangkapan ikan bagi nelayan juga akan merosot.

Para nelayan saat ini tidak lagi menangkap ikan dengan media yang dapat merusak terumbu karang. Bahkan, di Pantai Kondang merak juga dibuat taman laut dengan menanam kembali terumbu karang dan membuka wisata snorkeling serta diving untuk melihat kekayaan alam di laut.Hari Istiawan - Okezone


sumber :

Aksi penanaman terumbu karang

tanam terumbu

MALANG – Langkah nyata pelestarian lingkungan berlangsung Minggu (17/3) lalu. Bertempat di Pantai Kondang Merak, Kabupaten Selatan, para pemerhati lingkungan yang tergabung dalam komunitas Sahabat Alam (SALAM) menggelar aksi sosial penanaman terumbu karang yang diikuti oleh lebih dari 50 peserta, terdiri dari para mahasiswa dan kalangan umum.Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya, Dewa Gede Raka Wiadnya, M.Sc, menjelaskan aksi tersebut sangat penting untuk kelangsungan biota laut karena dalam 100 tahun terakhir kerusakan terumbu karang mencapai 94 persen. Padahal, terumbu karang memiliki fungsi sama halnya dengan hutan yaitu untuk menyerap CO2 (karbondioksida) di udara dan melepaskan O2 (oksigen) ke udara.Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Malang, Endang Retnowati menjelaskan, pihaknya menyambut baik kegiatan yang digagas oleh SALAM tersebut, pasalnya, aksi penanaman terumbu karang tersebut sejalan dengan program yang dimiliki oleh DKP Kabupaten Malang.“Semoga aksi ini bisa berkelanjutan,” jelas perempuan berjilbab ini saat berbincang singkat dengan Malang Post.Ketua SALAM, Andik Syaifudin menjelaskan, penanaman terumbu karang bertema Satu Coral Sejuta Kehidupan tersebut sengaja untuk mengonsentrasikan konservasi pada terumbu karang yang memang berperan besar pada kelestarian biota laut.“Kegiatan ini merupakan langkah pertama, rencananya akan dilakukan kegiatan sejenis yang bertujuan untuk pelestarian ekosistem laut,” terang pria yang akrab disapa Watu ini.Kondang Merak sengaja dipilih karena kondisi wilayah tersebut memungkinkan untuk pengembangbiakan terumbu karang dan untuk ke depan bisa dikembangkan sebagai wilayah dengan konsep blue economy.Konsep ini merupakan pengembangan ekonomi yang mengandalkan sumberdaya kelautan secara massif dikaitkan dengan manajemen kesinambungan dan pelestarian asset. Konsep blue economy ini berfokus pada tiga faktor, yaitu ekologi, sosial, dan ekonomi.Pada aksi tersebut, setiap peserta mendapatkan terumbu yang telah terpasang pada media tanam. Ditiap terumbu telah disematkan name tag masing-masing peserta. Dibantu oleh para nelayan setempat, selanjutnya koral-koral tersebut diletakkan pada nursery ground yang berada di perairan dengan jarak sekitar 20 hingga 30 meter dari bibir pantai.Masing-masing peserta dibekali dengan snorkel (perlengkapan selam). Sayangnya, ombak besar membuat perairan menjadi tidak stabil sehingga beberapa peserta tidak bisa turun secara langsung untuk menempatkan terumbu karang pada nursery ground yang terbuat dari bilah-bilah bambu.“Kalau peserta dipaksakan turun, bisa beresiko karena kemampuan selam masing-masing berbeda. Salah satu resikonya adalah terkena baling-baling perahu,” pungkas dia. (fia/aim)


Sumber : malang post

Salam (Sahabat Alam)


Sahabat Alam (Salam) didirikan pada 16 Maret 2013. Organisasi/komunitas ini berdiri berdasarkan komitmen bersama dari para founding father-nya untuk aktif dalam kegiatan-kegiatan pelestarian lingkungan khususnya di wilayah Malang Raya.
Kegiatan perdana yang sudah mampu mengetuk perhatian banyak aktivis pecinta lingkungan adalah penanaman terumbu karang yang dilakukan di Pantai Kondag Merak Kecamatan Bantur Kabupaten Malang pada Maret 2013 lalu.
Acara tersebut diikuti oleh sekitar 50 peserta dari kalangan mahasiswa, dosen, dan umum. Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Lingkungan Hidup.  Hingga saat ini, tim dari Salam masih melakukan pemeliharaan terhadap terumbu-terumbu yang telah ditanam oleh para pecinta lingkungan.
Salam terbagi dalam dua divisi utama, yaitu Konservasi dan Adventure. Kegiatan-kegiatan adventure yang mampu mendatangkan pendapatan akan dimanfaatkan untuk aktivitas pelestarian lingkungan.

Untuk memudahkan kordinasi, Salam kini memiliki dua basecamp. Basecamp pertama ada di Pantai Kondang Merak, dan basecamp kedua berlokasi di Perum Pakisjajar, Kecamatan pakis Kabupaten Malang.adm